Ale Ale TV News – Timnas U24 angkat koper usai dikalahkan Uzbekistan 0-2. Tersingkirnya Timnas menyusul Vietnam, Thailand yang angkat koper duluan. Ikut menyusul juga Myanmar. Empat negara Asean, habis. Komentar netizen pun menyeruak.
“Udah kalah, kalah aja. Jangan salahkan wasit. Permainan pun tak enak ditonton.”
“Mana local pride ya. Apa yang dibangun Sty, hancur.”
“Udah kalah, Hugo Samir dikartu merah lagi. Lengkap sudah, memalukan!”
Ocehan netizen marah membuat riuh jagat dunia maya tadi malam. Ya, mau diapakan. Risiko kalah seperti itu. Pasti terus disalahkan. Kalau menang, dipuji setinggi langit. Mirip-mirip Pilpres juga, kalah habis di-bully, kalau menang, semua mengaku pendukung, hehehe.
Walau pun bermain di bawah tekanan, membosankan, kontrol bola lepas melulu, pusing nontonnya, tapi tetap habis nonton walau sampai extra time. Antara benci dan cinta. Benci karena, kok gitu permainan Timnas. Tak seperti diasuh STY. Cinta karena bagaimana pun Timnas membangkitkan rasa nasionalisme.
Saya yakin semua fans Timnas kecewa tadi malam. Saya pun merasakan itu. Selama Asian Games, hanya menang sekali, kalah tiga kali. Lolos 16 besar pun karena beruntung. Berbeda dengan Hongkong ya, di babak penyisihan tak pernah menang, eh bisa lolos. Di babak 16 besar malah menang lawan Palestina 1-0.
PSSI pasti mengevaluasi hasil ini. Banyak hal mau disalahkan, kalau cerita ingin menyalahkan. Sebab, pekerjaan paling mudah, menyalahkan. Apalagi di mata orang yang kerjaannya suka menyalahkan, nyinyir, dsb. Di sini ia akan tertawa lebar. Senang melihat orang susah. Susah melihat orang senang. Orang seperti ini ada, bahkan lebih ramai. Ada di sekitar kita dan eksis. Tanpa mereka dunia ini akan sepi. Jangan merasa senang dipuji, sebab suatu saat Anda juga akan di-bully. Sudah sunatullah.
Di balik kekalahan itu, satu hal menjadi kekhawatiran pecinta Timnas, bagaimana dengan Timnas U17 yang akan berlaga di Piala Dunia. Kita tuan rumah lagi. Timnas junior ini dilatih Bima Sakti, bukan STY. Beberapa kali uji coba memperlihatkan performa kurang memuaskan. Sebenarnya tidak lolos Piala Dunia. Karena tuan rumah, akhirnya bisa ikut serta. Karena, keberuntungan saja. Coach Bima Sakti harus membuktikan, local pride benar-benar bisa bersaing.
Jelang Pildun itu, PSSI meluncurkan lagu resmi bernuansa dangdut. Judulnya “Bersama Garuda”. Penyanyinya Wika Salim. Setiap stadion nanti diputar lagu ini agar penonton bergoyang. Jangan sampai Timnas malah digoyang lawan ya. Bagaimana pun, mau kalah atau menang, tetap cinta Timnas.
#camanewak